Rabu, 18 Maret 2015

Ku tunggu Kau di tengah Hujan

        Terik matahari siang ini begitu menyengat hingga ke ubun-ubun, ditambah lagi perjalanan dari sudut kota ke kota itu memungkinkan tuk berhenti hanya singgah dan beristirahat sejenak dari sorotan terik matahari, perjalan ini mungkin bertujuan untuk dia yang sedari kemarin telah menjanjikan pertemuan disudut kota. Sosok lelaki gagah penuh tanggungjawab dilengkapi paras begitu menawan hingga selalu membuat hati ini berdebar saat menatap wajahnya. Hhee, kata orang terlalu lebay untuk menilai orang berlebihan seperti itu, tapi ya ini caraku menilai dia yang begitu aku kagumi sejak kita duduk di bangku sekolah menengah atas.
       ***
        Sebuah toko yang tak begitu ramai di jam makan siang seperti ini telah menjadi saksi pertemuan kita kali ini. Ya, alasan pertemuan kali ini cukup sepele cuma untuk memindahkan file lagu yang aku minta semalam. Kalo dipikir-pikir dijaman modern kayak gini kita bisa mengirim file apapun lewat messager, itu tidak berguna buat karena itu alasan tepatberpisahin bertemu adalah mengajak ketemuan di tempat kenangan dulu. Bermula dari situ ternyata beni-benih cinta mulai tertanam dari mulai janjian hanya untuk menjaja makann malam sepulang kerja, membahagiakan dia yang pulang lembur lalu kita berkeliling kota hanya berdua dilengkapinfasilitas yang tertutup hujan, Membohongi hanya untuk memberikan surprise ksla aku pulang kerja. Saling mengingatkat saat kita sibuk dengan pekerjaan masing-masing agar tak lupa dengan makan ditambah saling curhat tentang hal yang telah kita lewati kala kita berpisah. Jarak yang memisahkan kita bukan alasan untuk saling tak memberi kabar, seperti orang yang bercinta sebelumnya tanpa sadar kita jalani seperti sepasang kekasih padahal tidak pernahada kata untuk saling memiliki dan kita cukup nyaman dengan keadaan seperti ini, dimana kita bisa bebas memilih dengan siapa kita berjalan.
      Cinta, bagi kita hanya sebagai syarat tak penting yang harus diucap karena siapa yang berani datang kerumah dialah yang tidak akan mundur untuk meninggalkan. Kini kisah kita selalu termuat dalam blogku tertata rapih dari mulai kita saling kenal hingga sekarang kita saling mencari. Mencari untuk saling mengungkapkan perasaan serta perjalanan apa yangtelah terlewati sendiri, penyampaian curahan hati yang terkadang membuatku terlena kembali akan buaianmu padahal kita tak pernah memiliki ikatan pasti.
Kini hujan yang lebat telah membuat kita susah untuk mencari satu sama lain, "kalau kau mengingatku cukup kau buat Secangkir mocacino dan aku akan mendengar panggilanmu lewat aroma kopi yang kau teguk tadi." satu kalimat singkat yang selalu utarakan saat aku merindukanmu kala hujan turun, serta berharap jika hujan ini reda kau menampakkan diri dihadapanku dengan cincin yang kau simpan selama ini. "Aku akan selalu menunggumu didepan gerbang rumahku dan aku akan berkata jika kau serius denganku kau tidak akan menyerah hanya dengan ku katakan perkenalanku terhadapku bermula dari sebuah taruhan." kalimat yang selalu hadir ketika aku tenggelam dalam lamunan tentangmu. "Apakah kau akan kembali menemuiku ketika aku jelaskan kini aku benar-benar menyukaimu dengan hati tulus dan kini aku siap menunggu kaunkembali walaupun ditengah hujan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar