Rabu, 25 Maret 2015

Jomblo Siapa Takut !!!

   Sebut saja dia itu Chandra dengan sejuta janji yang diumbar agar dia mampu meyakinkan kepercayaanku kembali saat itu. Mungkin bagi wanita yang gila harta dia adalah sosok idaman disamping dia memiliki penghasilan yang cukup untuk ukuran anak remaja seperti kita dia juga memiliki sampingan yang begitu mengasyikan sebut saja travel atau bahasa noraknya itu piknik pasti banyak dicari cewe masa kini. Tapi bagi pandangan pribadi dia itu hanya pengubar janji dan tidak mau terlihat bawahan oleh wanita disekelilingnya. Mungkin jebakan yang pernah aku terjuni yang telah membuktikan bahwa itu kenyataan dibalik rayuannya, tersipuh dalam rayuannya hingga berangan-angan menjadi nyonya Chandra, hahaha ternyata itu hanya sebuah jebakan semata kini aku reinkarnasi dari kegombalan itu dan kini aku mulai jauh darinya, berubah seperti power’rangers kayaknya. Awalnya iya aku seperti orang gila defresi hingga apapun dilakukan demi kekonyolan itu tapi sejalannya waktu hati inipun berkata jika dia memang baik untukku dia pasti kembali dan jika dia tidak baik untukku maka jauhilah dia, dari sinilah aku mulai melupakan, mengubah jalan hidup jika diluarsana masih banyak yang lebih baik dari dia, yang lebih membuat aku mampu melupakannya secepat itu adalah chat dari salah satu teman dekatnya Chandra yang menyakinkan bahwa Chandra itu bukan orang yang baik untukku miliki seutuhnya.
Hijrah dari kotaku sendiri untuk aku mencari ilmu, aku lari kekota bandung, dikota inilah aku memulai kehidupan baru dan mengarungi kisah baru, namun bukan untuk mencari cinta melainkan mencari sahabat dan teman baru. Merekalah yang mengubah persepsi jika jomblo itu bukan kutukan tapi jomblo itu adalah kisah sempurna yang lebih sempurna dari pacaran, bagaimana tidak kita mampu melakukan hal yang gila sekalipun tanpa ada yang melarang, bisa kumpul sebebas apapun yang kita mau tanpa ada yang mencemburui, dan merekapun membawaku kedalam kebahagiaan yang sempurna. Sekarang tidak ada kata sepi lagi Cuma gara-gara gak ada yang ngucapin “sudah makan belum?, sedang apa?, masih ngapain?, dikampus apa udah dikosan?, gimana keadaanmu?” akhh, itu hal konyol yang dilakukan orang yang gila sama kegombalan, toh ternyata teman bisa lebih perhatian dari pacar, selain kita bebas melakukan apapun yang kita mau, kreatif kita pun bisa lebih tersalurkan. Aku akuin selama aku bersama Chandra cerita ini menjadi aneh semuanya seperti terpenjara, tersiksa dan harus mengikuti apa mau dia, tapi sekarang aku rasa lebih bebas tanpa beban harus menghubungi setiap kali aku free, menjelaskan setiapkali ketahuan jalan dengan teman, tapi kini tulisan cerpenku selalu deadline tak pernah ada kata telat, selalu tampak bahagia karena aku bisa lebih punya banyak teman, bisa bebas bergaul tanpa ada yang ngelarang, semua kulakukan bersama semua teman baruku canda tawapun selalu menyelimuti kehidupan baruku ini walapun beban tugas kuliah melilit tapi senyum selalu terlukis. Makanya mereka bilang buat jadi jomblo itu siapa takut ? so, Rezeki, jodoh, sama umur itu ada ditangan allah. Mulai dari saat ini tidak ada lagi kata galau dalam hidup ini dan tidak ada lagi sedih dalam kisah ini yang ada saat ini adalah bahagia jangan sampai defresi hanya gara-gara status jomblo yang disandang karena jomblo itu adalah sikap kebahagiaan.

that's true...!!!

     Nampaknya kegiatan yang monoton telah membawaku kembali berkabung dalam cerita pendek tentang dia, menimbun perih yang telah terjadi kala aku tenggelam dalam cinta sebelumnya. Sebelum aku lekas duduk dipangkuan sang pembawa mimpi aku sering bertanya dalam hati "mengapa ada cinta ?? Mengapa harus ada konflik ?? Mengapa harus ada rasa takut kehilangan ?? Mengapa setelah bahagia harus ada duka ?". Jawaban dari semua pertanyaan hati ini sedikit-demi sedikit terjadi dalam kehidupan ini.
     
    Mengapa ada cinta ?? Karena semua manusia diciptakan berpasangan, dengan tujuan saling membahagiakan pasangan serta untuk menjaga manusia yang lainnya.
Mengapa harus ada konflik ?? Setiap orang punya pemikiran sendiri lalu mereka hidup bermasyarakat dan pasti konflik hadir diselasela kehidupannya yang akan jadi bumbu-bumbu dalam kehidupan.
Mengapa harus ada takut kehilangan ?? Dikarenakan setiap pertemuan pasti ada perpisahan, ada juga yang lahir dan harus ada yang meninggal, bukan harus di takutkan tapi ini adalah sebuah rancangan dan kita harus siap menghadapi karena setiap kejadian tidak ada keabadiannya kecuali sang pencipta.

     Beranjak remaja bukannya untuk disesali tapi masa dimana kita merasakan saling suka terhadap lawan jenis, dimasa ini kita mengenal kata cinta. Setiap hari cinta berkembang hingga kita yang menjalani terjun dalam namanya saling bercinta, ketika ada pertentangan dan perbedaan pendapat kita yang akan tumbuh dewasa dituntut untuk menghadapi sebuah konflik. Dikala sayang, cinta, dan saling memiliki tumbuh pasti akan hadir rasa takit kehilangan terhadap pasangan yang telah membuat kita bangkit kala kita kehilangan semangat, membawa kita ledalam kebahagiaan, tapi kehilangan tidak bisa terpungkiri karena ini telah menjadi takdir.
Selamat untuk menjadi dewasa dan tumbuh serta harus siap menghadapi apa yang akan kita dapatkan sebelum mimpi masa kecil kita terwujud...!!!

Rabu, 18 Maret 2015

Ku tunggu Kau di tengah Hujan

        Terik matahari siang ini begitu menyengat hingga ke ubun-ubun, ditambah lagi perjalanan dari sudut kota ke kota itu memungkinkan tuk berhenti hanya singgah dan beristirahat sejenak dari sorotan terik matahari, perjalan ini mungkin bertujuan untuk dia yang sedari kemarin telah menjanjikan pertemuan disudut kota. Sosok lelaki gagah penuh tanggungjawab dilengkapi paras begitu menawan hingga selalu membuat hati ini berdebar saat menatap wajahnya. Hhee, kata orang terlalu lebay untuk menilai orang berlebihan seperti itu, tapi ya ini caraku menilai dia yang begitu aku kagumi sejak kita duduk di bangku sekolah menengah atas.
       ***
        Sebuah toko yang tak begitu ramai di jam makan siang seperti ini telah menjadi saksi pertemuan kita kali ini. Ya, alasan pertemuan kali ini cukup sepele cuma untuk memindahkan file lagu yang aku minta semalam. Kalo dipikir-pikir dijaman modern kayak gini kita bisa mengirim file apapun lewat messager, itu tidak berguna buat karena itu alasan tepatberpisahin bertemu adalah mengajak ketemuan di tempat kenangan dulu. Bermula dari situ ternyata beni-benih cinta mulai tertanam dari mulai janjian hanya untuk menjaja makann malam sepulang kerja, membahagiakan dia yang pulang lembur lalu kita berkeliling kota hanya berdua dilengkapinfasilitas yang tertutup hujan, Membohongi hanya untuk memberikan surprise ksla aku pulang kerja. Saling mengingatkat saat kita sibuk dengan pekerjaan masing-masing agar tak lupa dengan makan ditambah saling curhat tentang hal yang telah kita lewati kala kita berpisah. Jarak yang memisahkan kita bukan alasan untuk saling tak memberi kabar, seperti orang yang bercinta sebelumnya tanpa sadar kita jalani seperti sepasang kekasih padahal tidak pernahada kata untuk saling memiliki dan kita cukup nyaman dengan keadaan seperti ini, dimana kita bisa bebas memilih dengan siapa kita berjalan.
      Cinta, bagi kita hanya sebagai syarat tak penting yang harus diucap karena siapa yang berani datang kerumah dialah yang tidak akan mundur untuk meninggalkan. Kini kisah kita selalu termuat dalam blogku tertata rapih dari mulai kita saling kenal hingga sekarang kita saling mencari. Mencari untuk saling mengungkapkan perasaan serta perjalanan apa yangtelah terlewati sendiri, penyampaian curahan hati yang terkadang membuatku terlena kembali akan buaianmu padahal kita tak pernah memiliki ikatan pasti.
Kini hujan yang lebat telah membuat kita susah untuk mencari satu sama lain, "kalau kau mengingatku cukup kau buat Secangkir mocacino dan aku akan mendengar panggilanmu lewat aroma kopi yang kau teguk tadi." satu kalimat singkat yang selalu utarakan saat aku merindukanmu kala hujan turun, serta berharap jika hujan ini reda kau menampakkan diri dihadapanku dengan cincin yang kau simpan selama ini. "Aku akan selalu menunggumu didepan gerbang rumahku dan aku akan berkata jika kau serius denganku kau tidak akan menyerah hanya dengan ku katakan perkenalanku terhadapku bermula dari sebuah taruhan." kalimat yang selalu hadir ketika aku tenggelam dalam lamunan tentangmu. "Apakah kau akan kembali menemuiku ketika aku jelaskan kini aku benar-benar menyukaimu dengan hati tulus dan kini aku siap menunggu kaunkembali walaupun ditengah hujan."

Jumat, 20 Februari 2015

ulasan I'm comeback

Kembali mengarungi lautan kata-kata yang penuh cerita, kembali menulis itu rasanya melayang seperti kapas yang tertiup angin. Menemukan kembali sumber inspirasi lagi juga seperti mendapatkan bongkahan emas dirimbunan batu akik. Sudah sudah cuman ulasan sekilas tentang betapa senangnya aku bisa kembali ke duniaku sendiri, terimakasih telah menjadi pembacaku. Mari menginspirasi dunia dengan makna dalam cerita.

Terbalut asa kedendaman

    Perhatian ini selalu mengukir cinta diakhir cerita, pandangan pertama itu membuka mata yang turun hingga kehati, “ya tuhan inikah arti sebuah suka??” kemelut rasa ingin memiliki selalu hadir setiap langkah kaki jika acara rapat ini selesai lelaki yang duduk tepat didepan aku itu yang selalu menyempurnakan pandangan hingga dalam jiwa ini bergetar rasa lebih dari pada rasa yang disebut rasa pertemanan. Event ini hanya berjalan sekitar dua minggu saja tidak lebih tidak kurang, setiap yang melibatkan kebersamaan kenapa aku yang selalu mendapat pasangan raka, lelaki yang memiliki rasa tanggungjawab yang besar walapun bukan dia yang memiliki tugas ini, kekaguman yang dimulai seperti ini memunculkan rasa penasaran yang begitu mengagumkan semua panitia melirik dari kebersamaan dan mereka selalu mengira kalo kita sudah menjadi sepasang kekasih, pada nyatanya tidak ada tanda untuknya mengungkapkan untuk kita merangkul kebersamaan lebih dari sebatas teman, hanya komentar komedi yang kita utarakan tidak lebih. Terlintas pikiran dari tujuan awal menggaet SMKN dalam event seperti ini hanya untuk menghabiskan hasrat atau taruhan agar aku dipandang sebagai wanita yang tidak mempermainkan lelaki Cuma untuk dijadikan pacar saja tetapi bisa dijadikan teman belajar dalam segala hal. Event ini akan segera berhasil rasa takut untuk tidak bertemunya kembali pun sempat singgah dihati jika nanti tidak bertemu kembali rasa ini akan membeku dan tidak akan terurai menjadi bahagia.
Akhir 2011, aku beranikan diri untuk menghubunginya dahulu agar kita tak lagi lost contact seperti sebelumnya, aku memimpikan disetiap sujud malamku bahwa raka selalu ada disampingku, namun aku malah beranggapan hati ini terlalu lebay untuk ukuran remaja saat ini. Tapi, apa yang aku rasakan ini benar setelah dulu aku bertarung persaan bersamanya kini ku merindukan sosok raka, ingin sekali ku pejam mata ini dan hadirkan ia dihadapanku hanya untuk menatap mata indahnya yang selalu mengukir semangat itu.
 Kuingat saat event itu dimana kita semua telah hancur keadaan karena rasa cape yang menghujang dalam waktu yang singkat, kita harus hadirkan event yang meriah, disitulah terkesima aku dalam kedewasaannya, walaupun ia tidak berperan sebagai leader tapi justru ia yang menghabiskan tanggung jawabnya untuk hal ini, dari event itu hingga event selanjutnya pun ia tampak seperti itu , rasa ingin memiliki hatinyapun sempat terwujud. 21 juni 2011, terjawab sudah mimpiku tepat pukul 21.15 WIB dia ucapkan itu “bismillahirahmanirahim dengan ijinmu dan kesaksianmu aku lantang untuk ini dengan tekad yang kuat aku bicarakan ini maukah kamu menjadi calon tunanganku??” dari balik suara samar’2 speaker handphone terdengar suara lantang dia. Namun tak langsung aku jawab ada jeda untuk itu ternyata malah bayangan sosok pria lain yang muncul saat itu dan berbisik dalam bayangan itu “ aku disini menunggumu hanya untuk menjadi imam halalmu” sontak pikiran melayang saat orang yang aku idamkan berkata ternyata ada sosok pria itu dan memberikan isyarat yang mungkin hampir sama dengannya. Aku tak berpaling dari itu dengan cepat kujawab pertanyaaan itu dengan suara lemah tak berdaya “ iya aku mau jadi calon tunanganmu” lega rasanya setelah ku ucap itu walaupun hati tak berisyarat iya saat itu.
 Pagi datang, saatnya menuju sekolah,,,
 Seperti biasa dan seperti hari-hari biasa parkiran yang aku tuju pertama kali saat aku memasuki gerbang sekolah. Namun tampak aneh pagi ini yang aku cari malah tak kutemukan “dia kemana tak biasanya jam segini dia tak ada dilingkungan sekolah” gumamku dalam hati. Tak lama dari itu hanphone bergetar Tandanya sms masuk dengan cepat aku memasuki ruang kelas yang masih tampak terlalu sepi pagi ini kubuka handphone dan ternyata iya ada message masuk “ assalamualaikum selamat pagi, sudah berangkat sekolah?? Jangan lupa srapan ?? belajar yang semangat yah?” ternyata sms dari raka lekas terburu-buru aku balas “waalaikumsalam, iya sip, oke,, semangat juga”. Terhenti dari situ aku menoleh dan berlari kedepan kelas dan kembali pada pandangan sosok yang aku cari, ternyata masih tak Nampak. Saat istrahat pun tak kunjung ku temukan, hingga saat pulang pun dia tak ada. Hingga akhirnya teman sekelas dia yang aku tanya, ternyata hari ini dia tak masuk sekolah dia sakit, penacarian hari ini gagal, hari ini pulang sepi gak ada dia, “lekaslah pulang sendiri” gumamku dalam hati.
 Tak sadar handphone ini bergetar ada sms yang belum ku baca iya aku tahu pasti ada sosok yang siap memperhatikanku saat ini walaupun dia tak ada tapi orang yang nyata yang kini kumilki hatinya telah hadir dalam kisah hidupku, hingga kuputuskan kulupakan dia untuk sementara karena ku telah miliki raka. Kini hari-hariku tak mungkin sepi lagi hp pun tak mungkin berdiam terus menerus atau hanya menunggu sepertiga waktu hadir yang hanya kudengar suaranya saja, tapi kini selalu berdering walaupun hanya sekedar menanyakan hal sepele.
 Hampir satu bulan cerita ini berlangsung, aku kembali teringat dia. Yah kini terbalik cerita dia yang selalu tampak ada saat aku berangkat sekolah ataupun hanya sekedar menemani pulang dia selalu ada ditempat yang kita sepakati, sepertiga malampun selalu mengukir dalam tahajud, sms dari dia pun selalu hadir. Disini kelakuan dia membingungkan seperti ada apa dibalik semua diam ini, biasanya disaat senja menghampiri dia selalu tanya semua keadaanku saat disekolah, perhatian dia kembali lagi, kini perhatiannya melebihi orang yang miliki hatinya saat ini. Malah justru terbalik raka yang kini menjauh dari genggaman.
 Tepat satu bulan aku bersama raka hanya kenangan sesaat, yah hanya sedetik jika kita satukan ceritanya mungkin hanya untuk satu lembar HVS saja, malam itu sengaja aku kirim message untuk peringatan aniversary kita satu bulan. Namun dia tak menjawab lebih curiga aku pada sikap raka yang semakin kesini semakin menjauh, susah untuk aku hubungi, sulit untuk kutemui, semua tersa berbeda dari pertama aku mengenal dan memahami raka. Hingga akhirnya kata berpisah pun hadir dalam cerita aku dan ia. Walau tanpa alasan dan dia hanya memberikan keterangan tak jelas padaku hingga mengurung berbagai hal negatif yang muncul dalam pikiran ini. Hampir setengah tahun cerita cinta yang dulu pernah indah kini hancur lebur membuat seperti tampak kusam. Hanya ada dia yang mengerti aku yang menjadi penyemangat aku saat aku terpuruk dalam keadaan dan aku ingat apa kata dia saat itu “ sadarlah mungkin ia bukan untukmu jika ia milikmu seutuhnya pasti aku tak akan kembali menemani sepertiga malammu, dan membangunkamu untuk belajar”. Iqbal dialah yang hadir pertama kali sebelum aku mengenal raka dialah sosok privat number yang memiliki segudang rayuan semngat rasa sesalku sempat berkecambuk dipikiran ini mengapa aku harus tergoda dengan orang yang baru saja hadir dalam kehidupanku dengan merusak rasa bahagia dalam ikatan kasih ini, andai saja dulu tak tergoda oleh raka mungkin kini aku memiliki iqbal seutuhnya.
 Hampir dua tahun aku tak pernah lagi berhubungan dengan raka ataupun iqbal, kini aku sediri menjadi diriku sendiri. Dia kini telah menjadi dirinya dan memiliki dunia yang tak bersamaku lagi. Kini mimpiku dan rinduku hannya ingin memiliki dunia cinta yang abadi walapun dulu dia malah memilih wanita yang mungkin melukai hatinya tapi hati kecilku tak mau berbohong, aku rindu raka dan aku ingin melihat iqbal selalu tersenyum walaupun nyawa ini tak lagi bersama ragaku. karena aku ingat semua apa yang dia kata “sambutlah masa depan walaupun tanpa diriku, sampaikan pada raka jangan sia-siakan kejujuranmu, temui raka, hubungi raka biarkan kejujuran dari masalalunya yang akan membuka hatimu hingga kau bahagia kelak jika mendengar semua kejujuran dari raka.” Aku hanya diam mendengar semua kata dia mungkin hanya mata yang berkaca-kaca yang kusambut jawaban itu dengan nada tersendat “ iya akan ku temui raka, kan ku biarkan ia berkata jujur walaupun mungkin sakit bagiku, tapi ini jalan terbaik bagiku, agarku tak lagi terkatung dalam emosi”. “ ingat, jangan menyimpan dendam terlalu lama karena akan menyulitkanmu untuk menuju kesuksesan” kata lain dari dia.
 Awal tahun itu hal terbaik dan paling berkesan aku kembali menemukan sosok purnama, melakukan perjalanan lain bersama raka mengisi hari-hari ini tampak canggung lagi. Hingga suatu malam ia bercerita tentang semua yang kita lakukan dulu yang membuat hati ini terluka yang berbekas hingga saat ini. “ sebelumnya maafkan aku, dulu rasa sayang itu tak pernah bohong untukmu, cinta inipun tak pernah main-main untuk dirimu, namun iya saat aku berkata seperti itu aku masih milik wanita lain, ada Zahra dihatiku, tapi jujur sayang padamu tak pernah bohong itu memang benar dari hati, mungkin salahnya saat itu aku mengungkapkan saat aku memiliki Zahra atau malah saat aku dibohongi Zahra, maafkan aku atas semua kelakuanku dulu, mungkin aku malah mencari alasan dan melempar kesalahan pada orang lain. Kini aku telah merasakan sakitnya dan traumanya untuk bercintapun kini kurasakan, kini aku tak percaya lagi untuk yang namanya cinta, mungkin aku trauma untuk bilang I Love you pada perempuan. Karena dulu kusalah malah memilih perempuan yang malah membuatku hancur seperti ini, jadi maafkan aku karena dulu aku telah berbohong padamu”. Pernyataan lantang dari raka itu sedikit menyinggung hati dan mungkin jika bertemu secara langsung kau lihat semua expresiku saat mendengar semuanya namun sayang kau ceritakan kejujuranmu hanya lewat samarnya speaker handphone, tapi tak apalah aku dengar kejujuranmu itu dari mulutmu langsung, kini aku telah tenang mendengar semuanya dan jika aku matipun aku akan terlelap tenang dialam sana karena tak akan ada lagi yang aku cari didunia ini.
 Hariku terserang pada emosi yang meningkat hingga tak mampu menahan emosi hingga aku terlepas dalam kedendaman yang memuncak, Zahra wanita yang dicintai oleh raka aku jadikan petaka atas hubungan yang bertentangan ini “ya tuhan jika aku menjadi wanita itu apa yang akan aku lakukan untuk ini hingga aku yang berada disamping raka pun ingin memarahi diriku sendiri.” Emosi dan kehancuran hingga dendamku pada raka kini tak terurai. Jika kulihat wajah raka saat ini pasti kemarahan hadir. Tak mungkin aku relakan semua kesedihanku terhadap diriku sendiri mataku terbutakan oleh rayuan cinta raka yang membuat aku harus terbaring dalam sarang cinta yang salah, aku bersalah dia yang telah memberi sinyal ternyata dia yang aku tinggalkan malah memilih raka yang sesungguhnya bukan tulusnya cinta dari hati melainkan hanya dari hasrat yang sedang terbungkam cinta terlanjur sudah kini pilu yang disambut dalam keseharian. Raka yang kini bukan raka yang dulu aku kenal kini dia berbeda jauh traumanya membuat berubah seperti orang asing yang tak ku kenali, wajahnya yang gemulai yang selalu menyakinkan perempuan untuk mempercayai semua yang dia katakana, doaku setiap malam yang hanya menginginkan dia mampu berubah seutuhnya agar tak ada lagi wanita yang terluka seperti aku.
 Kebutaanku pada cinta dan keserahanku pada naluri buaian cinta dari pemuda menjadi traficlight dalam memilih seorang yang special, sulit mungkin melupakan kisah yang berakhir trauma ini namun tak mungkin juga aku terjatuh terlalu dalam dalam sakit, ku mimpikan jika esok aku mampu bangkit seperti semula aku hanya ingin memdapatkan seseorang seperti iqbal yang selalu menebar senyum disetiap pagiku, semangat dalam menempuh pembelajaran hiduppun selalu tak runtuh dari kehidupannya “ya tuhan jika memang kau peruntukan jodoh seperti dia aku rela, tetapi kau titipkan lelaki seprti raka untukku aku akan ubah sifatnya secara natural agar dia mengerti artinya mencintai dan dicintai dengan sempurna.” Ceritaku akan ku mulai dengan kertas putih kembali tanpa coretan sebelumnya, kurindukan kebahgiaan dalam kehidupan ini bukan kesedihan yang selalu membalut setiap detik hela nafasku “ijinkan aku bahagia dengan sempurna ya tuhan jangan selimuti hidupku dengan balutan kesedihanku.”

Selasa, 08 Oktober 2013

Meretas Harap



Tuhan,ijinkan aku merasakan apapun yang aku makan, kembalikan warna lidah yang dulu sempurna dengan warna pink alami bukan warna ungu disetiap sudutnya,  disini aku bosan dengan semua kehambaran rasa yang aku nikmati setiap aku makan, aku ingin seperti yang lain mampu menikmati semua rasa yang begitu indah jika terjatuh dilidah mereka.”  
            Inilah doa disetiap rangkaian solat 5 waktuku ditambah solat sepertiga malamku yang aku minta hanya rasa dilidah ini mampu kembali sempurna. Namun, manusia hanya mampu berusaha dan bersabar dengan takdir sang illahi yang diguratkan pada hambanya dan mungkin aku salah satu hambanya yang ia cintai hingga kumiliki kehambaran dalam hidup.
            Ini pagi pertamaku memasuki sekolah kembali setelah kita liburan,rasa rindu semua temanpun akan terungkap hari ini terutama rinduku pada sosok misterius itu pasti akan terungkap hari ini. Ku hapus semua air mata yang sejak subuh menyelimuti kabut pipiku ini seperti biasa yang aku untai pagi ini adalah senyum, dalam diri sering bergumam “jangan ada duka jika tiba disekolah” itu yang membuat diriku dikenal sebagai periang karena tak pernah terlihat muram atau penuh dengan maslah seperti anak lain jika lagi senang mereka kelihatan bhaagia namun setelah bahagianya hilang mereka kembali menjadi sosok pendiam disekolah.Parkiran motor yang tak begitu luas tempat aku mengubar senyum sepuas hati gimana tidak misterius sering parker disini dengan sejuta kenangan saat kita ketemu ditempat ini kini menjadi tempat special menurut aku entah menurut dia. Kami berbeda kelas namun kami punya rasa yang tersembunyi dibalik ego masing-masing kami kenal sejak kelas satu dan hingga kami menginjak kelas 3 ni kami bertingkah seperti tak pernah kenal.
            Bukan aku jatuh dalam ego yang terlarut dalam tapi aku takut jika ku jadikan dia miliku ternyata aku harus pulang kepadaNya, meninggalkannya dengan sejuta kesedihan itulah yang aku tak ingin makanya aku pertahankan egoku hingga saat ini. Dia sosok yang aku kira tak pernah sedih itu ternyata rapuh juga, kala ia mengenang ayahnya ia mampu nangis hingga habis air matanya. Namun sayang sedihnya tak pernah aku ikutin dan ku tak pernah menghapus air mata yang membasahi lesung pipinya yang begitu indah jika direka imajinasi. Kita saling mengenal kita saling mengetahui apa yang diinginka remaja lainnya, tapi itu dia karena egonya kita hanya menjadi karakter bego dalam sebuah film kartun. Aku ingat saat itu, dimana yang dia inginkan malah aku reject dengan alas an yang tak pasti “aku ingin menjadikanmu milikku seutuhnya, jika kita berjodoh jadkanlah aku sebagai imam sejatimu.” Ujarnya dengan mata yang berbinar “aku takut jika kujadikan kau calon imamku,ternyata aku membuatmu kecewa hingga kamu trauma akan itu.”   Jawaban polos, yah gilanya aku seperti itu menjawab pertanyaan konyol dari seseorang yang memang suka membuat aku jatuh dalam imajinasiku itu. Aku mencoba menyakinkan jika aku juga ingin memilikinya namun satu hal sring aku takuti yaitu vonis yang menggerumuti hidupku saat-saat ini itu yang sering membuat hidup ini menjadi drop.  Menghalangi semua mimpi-mimpi sempurnaku satu yang membuat aku takut saat ini saat tulisan aku selesai nanti aku takut aku dipanggil pulang, ku rangkai semua hidupku dalam sebuah cerita yang dibukukan.
            Ketakutan yang menghambat kemajuan hidupku hingga buku ini tersendat-sendat dan aku berpikir jika buku itu selesai aku harus kembali padaNYA, padahal aku  merencanakan dihari ulangtahunku nanti aku mampu mempublikasikan satu karya terindahku ini kepada masyarakat, tapi dibalik kelainan ini aku kembali terjun bersama ketakutanku dan harapan harapan menakutkan yang mampu membuat kisah dalam buku pun aku buat sedemikian sama dengan yang aku alami saat ini. Mengapa aku harus terjun dalam sebuah penyakit seperti ini yang sulit diperbaiki??, hatiku hanya mampu membisikan mungkin tuhan sayang padamu hingga kau mesti jatuh dalam keadaan seperti ini.
            Semua karanganku sering dimuat diberbagai situs social media, hanya saja belum aku bukukan jika telah menjadi buku sepertinya akan menjadi hak paten yang aku miliki, karena penyakit ini aku terhambat tentang karyaku, terhambat untuk menggapai cintaku, terhambat untukku membahagiakan keluargaku, semuanya telah terhambat. Mungkin aku hanya mampu membuat sedikit karya untuk membuat mereka bangga setelah aku tiada karena aku pikir  sekarang adalah “Bagaimana aku dikenang setelah aku tiada, Bukan dikenang saat aku hidup”. Makanya aku berusaha menjadi yang terbaik untuk semua orang yang mengenalku terutama orang yang sering membuatku misterius dalam hidup ini dia yang selalu memiliki keindahan paras dan dia memiliki kesempurnaan bahagia, mungkin sering terbesit jika aku pulang nanti apa yang akan reaksikan, kehilangan apa mungkin ia akan senyum seperti apa yang ia tebar setiap pagi setiap kita dalam satu lembaga pendidikan. Entahlah, itu hanya rahasianya kemungkinan sembuhku memang telah tipis disini aku selalu sendiri kini tak ada lagi sahabat smp yang sering membuat senyum hingga memanjakan hidupku setiap saat, tak ada pula sahabat sma yang sering merangkai erita tentang sosok yang diluar sana namun bukan ia, dan yang paling sedih kini ia jauh dikota lain tak pernah ada lagi senyum digerbang setiap pagi, tidak ada lagi kecupan-kecupan disetiap pulangku, tidak merangkai misteri kita kembali, tidak pernah lagi mengukir keajaiban hati yang membangun kestiaan, kini aku sadar selama umurku masih melekat pada takdir hidupku aku akan berusaha bangkit demi mereka yang sanggup membuatku selalu mengutas senyum merangkai cerita indah disela-sela akhir waktuku. “ya tuhan mungkin aku hanya menunggu takdirmu disini, ijinkan aku meretas karya terbaikku sebelum hembusan nafasi ni mesti berhenti, jika aku telah lelah melewatinya boleh kau jemput aku untuk tidur di pangkuanmu dan menceritakan bagaimana bahagianya aku memilki sosok laki-laki misterius yang sering membuat aku terjun dalam kebahgiaan, bukan hanya itu aku punya sahabat-sahabat yang mampu mebuat aku berharga diantara mereka. Yatuhan tolong jaga mereka jika nanti aku mesti pulang dan beristirahat disampngmu dan bermain dialkautsarmu, buat mereka selalu bahagia dan jangan buat mereka sepertiku yang mesti tak sempurna. Buat mereka tersenyum saat aku harus memakai kain putih itu dan biarkan mereka mengantar ketempat terakhirku dengan sejuta senyuman dari bibir mereka.”

Selasa, 01 Oktober 2013

Cinta itu milik sahabatku, bukan untukku,,



                “Aira dari balik wajahmu tanpak pucat hari ini, kenapa ada apa? Ceritakan semuanya padaku, pasti kubantu”. Pagi ini aira terlihat begitu murung ada apa yah, tak yakin jika ia baik’2 saja pagi ini. Padahal aku ingin memberi satu berita bahagia untuknya. Ya sudah aku simpan saja semuanya dulu untuk siang nanti atau hingga aira benar’2 kembali ceria.
                Hingga jam istirahat tiba pun aira masih saja tampak kecewa seperti itu, tapi kali ini dia mw membuka mulutnya dan bercerita semua yang terjadi dalam keluarganya kini yang membuat ia seperti ini ternyata keluarganya berantakan ayah dan ibunya terpaksa harus berpisah dan kini aira menderita karena broken home itu, dia bingung harus memilih yang mana ayah ataukah ikut ibunya. Aku hanya bisa membantunya sebisa aku membuat dia agar selalu bahagia sepertinya itu sudah cukup untuk aku membantu dia. Sepertinya bahagia sahabatku sendiri akan lebih sempurna dibanding kebahagiaaan yang aku rasakan sendiri, padahal aku ingin bercerita padanya kalo aku sudah punya seseorang yang mampu membuatku selalu bahagia, aku ceritakan sekarang ataukah esok lusa saja dalam hatiku hanya bergumam “yakin aku bakalan cerita sekarang sama aira atau nanti saja, akh aku cerita sekarang ajj dech “. Akhirnya aku ceritakan semuanya sekarang agar dia bahagia juga. Jam pulang sekarang waktu yang tepat untuk aku ceritakan semuanya pada dia dan aku berbagi kebahagiaan kepadanya.
                Romi cowok terkeceh yang mungkin telah menjadi bagian hidupku saat ini dia orang yang selalu memanjakan aku jika aku lagi bermalas-malasan untuk sesuatu dia pasti bantu semua keluh kesah aku, akh pokoknya aku bahagia bisa selalu ada didekat dia, hampir sebulan lebih aku bersamanya melukiskan indahnya hari di kanvas kehidupan. Satu minggu lagi aku berulang tahun pasti aku buat pesta semeriah tahun kemaren dan yang pasti tahun ini aku ada yang nemenin buat niup lilin didepan semua tamunya, harapan dalam hati, sudah dimulai persiapan dari sekarang dimulai membuat desain baju yang mau dipakai hingga catering makanan, tentunya aira yang membantu menyiapkan semuanya terlebih kini dia tinggal di rumahku karena kedua orangtuaku harus tinggal di luarkota karena urusan kerja mereka.
                21 juni itulah tanggal yang aku lingkari dikalender, yah itu tanggal ulang tahunku. Malam ini acara itu akan dimulai dan aku tak lupa memberi tahu romi soal ini, dia pasti datang diacaraku ini. “ra, nanti malam kamu pakai gaun yang aku belikan kemarin yah, yang samaan sama aku.” Printahku pada aira yang sedang asyik membereskan meja makanan, “ iyah din, aku pasti pakai yang itu secara tuan rumah yang nyuruh pasti aku turutin.” Jawab aira dengan senyuman khasnya “trus’2 nanti malam aku kenalin dech si romi keceh pacar aku itu lhoo sma kamu, pasti kamu terpesona sama dia.” Maksudku biar aira dan romi saling mengenal dan bisa berteman. Acara pun akhirnya dimulai aku dan aira memakai baju yang sma hanya warna saja yang membedakan kita berdua, tak lama dari itu tamu tamu agung (romi) yang aku tunggu’2 pun hadir. Dia memakai kemeja indah sekali dan tampak lebih cakep dari biasanya mataku tak pernah berpaling dari jalur dia berjalan yang menghampiri tempat aku dan aira berdiri, tapi suatu keanehan kok bisa mata dia tak melihat mataku justru dia malah menatap mata aira yang tepat ada disamping aku. Dongkol dalam hatipun sempat hadir kenapa mesti aira yang ia tatap bukan aku pacar dia sendiri, tatapannya beda, seperti tatapan cinta dari mata aira dan mata romi terlihat Nampak jelas terpancar aura itu, hati ini semakin pilu dan rasanya ingin menjerit .
                Malam ulang tahunku kenapa malah menjadi malam yang menyakitkan untukku, aira bertatapan dengan begitu mesranya dengan pacarku didepan aku, tak lama ku pukul bahu aira “ra, kamu tak apa’2? Siapa yang aku lihat, nampaknya kau sedang melihat pangeran yang turun dari surga, serius amat kau menatapnya??” sedikit pertanyaan yang membosankan terucap dari bibirku. “ ekh, iya din kenapa gak kok aku gak melihat apa’2 yang kulihat hanya gundukan orang dipojokan sana din.” Jawab aira dengan nada yang terbata-bata. Romipun menghampiriku dan mencium keningku dengan berkata “selamat ulang tahun dindra ku sayang.” Semua kelabupun sesaat menghilang hanya bahagia yang terlukis detik itu.
                Hampir seminggu setelah acara itu aku menderita sakit yang lumayan akut, aira yang selalu menemani aku  yang merawat hingga aku membaik dan mungkin pulih seperti biasa. Romi yang selalu menjenguk pun ternyata selalu berbincang dengan aira, aku kira mereka  membicarakan apa ternyata mereka berdua terpaut rasa cinta, semula tak pernah aku kira jikalau aira bisa jatuh cinta pada romi ataupun sebaliknya. Ternyata, tidak aku salah menilai mereka setelah aku ketahui kalau mereka resmi menjadikan suatu hubungan diatas hubungan yang tergantung, disini aku tak mampu berkata saat mereka mengakui kejujuran tentang hubungan mereka, mungkin ia tuhan telah menyimpan rahasia ini untuk kita semua yang aku andalkan adalah kejujuran dari romi walapun itu membuat aku kembali drop “aku akuin aku salah namun aku tak mampu menutupi semuanya karena aku hanya manusia biasa, kini aku jatuh hati pada teman kamu sendiri dimana aku melihat keseriusan dan ketelatenan dia saat dia menjaga dan menemani masa kritismu kemarin, aku  kagumi dia melebihi mengagumimu yang saat itu tergolek lemas diatas tempat tidur” ringkas dari romi. “maaf din, bukan aku melewati dan membuatmu kecewa tapi aku iri dengan semua kasih sayang yang kamu dapatkan ternyata berbanding terbalik dengan yang aku rasakan, aku tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuaku tapi aku mendapatkan ketulusan cinta dari pacar sahabat aku sendiri. Maafkan aku din, aku emang salah kini aku akan menerima apapun yang akan kamu katakana dan lakukan” Singkat dari aira. Sheeetttt,,, aku diam disini ternyata apa yang lakukan demi sahabatku ini lebih dari yang aku kira hingga aku harus merelakan orang yang aku kasihi ini menjadi miliknya, berat sumpah, sakit iya, kalau saja aku tau seperti ini mending dari awal aku sakit langsung sakit saja.
                Semua kisah indah mereka akan terajut dalam ikatan suci namun esok aku harus berangkat ke luarnegeri karena beasiswa studi satra disana, yang kemungkinan aku akan mengikhlaskan mereka bersama dalam ikatan suci dan aku akan pergi untuk sementara agar rasa sakit ini akan merubah menjadi prestasi, hanya ku titip sebuah surat teruntuk mereka,,
                Best friend good luck dan jaga dirimu baik-baik jaga juga suamimu dengan sentuhan cinta tulusmu, maaf aku tidak mampu hadir dalam acara sakralmu karena sore ini aku harus berangkat untuk melanjutkan studiku keluar negeri, aku minta doanya ajja dari kamu agar aku selamat dan mampu kembali dengan segudang prestasiku, sekali lagi maaf, aku ikhlas jika kamu yang bersanding bersamanya dipelaminan, dan akan tidak ikhlas jika ia nbersanding dengan orang lain.
                Jadi istri yang baik jaga suamimu, pertahankan vinta suci kalian hingga akhir hayat nanti salam sayang dari sahabtmu Diandra. J J
                Kini aku menyadari semuanya cinta suci itu bukan untukku melainkan ditakdirkan untuksahabatku sendri dan kini aku sadar  tuhan maha adil mengijinkan mereka saling memiliki dengan penuh cinta. Hanya saja tuhan membiarkan aku berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih tangguh dari apa yang ia kira, hingga ia membiarkan aku jatuh tanpa ada yang mendampingi agar selalu tegar walapun aku mesti pulang ketanah air hanya tinggal nisan.