Selasa, 08 Oktober 2013

Meretas Harap



Tuhan,ijinkan aku merasakan apapun yang aku makan, kembalikan warna lidah yang dulu sempurna dengan warna pink alami bukan warna ungu disetiap sudutnya,  disini aku bosan dengan semua kehambaran rasa yang aku nikmati setiap aku makan, aku ingin seperti yang lain mampu menikmati semua rasa yang begitu indah jika terjatuh dilidah mereka.”  
            Inilah doa disetiap rangkaian solat 5 waktuku ditambah solat sepertiga malamku yang aku minta hanya rasa dilidah ini mampu kembali sempurna. Namun, manusia hanya mampu berusaha dan bersabar dengan takdir sang illahi yang diguratkan pada hambanya dan mungkin aku salah satu hambanya yang ia cintai hingga kumiliki kehambaran dalam hidup.
            Ini pagi pertamaku memasuki sekolah kembali setelah kita liburan,rasa rindu semua temanpun akan terungkap hari ini terutama rinduku pada sosok misterius itu pasti akan terungkap hari ini. Ku hapus semua air mata yang sejak subuh menyelimuti kabut pipiku ini seperti biasa yang aku untai pagi ini adalah senyum, dalam diri sering bergumam “jangan ada duka jika tiba disekolah” itu yang membuat diriku dikenal sebagai periang karena tak pernah terlihat muram atau penuh dengan maslah seperti anak lain jika lagi senang mereka kelihatan bhaagia namun setelah bahagianya hilang mereka kembali menjadi sosok pendiam disekolah.Parkiran motor yang tak begitu luas tempat aku mengubar senyum sepuas hati gimana tidak misterius sering parker disini dengan sejuta kenangan saat kita ketemu ditempat ini kini menjadi tempat special menurut aku entah menurut dia. Kami berbeda kelas namun kami punya rasa yang tersembunyi dibalik ego masing-masing kami kenal sejak kelas satu dan hingga kami menginjak kelas 3 ni kami bertingkah seperti tak pernah kenal.
            Bukan aku jatuh dalam ego yang terlarut dalam tapi aku takut jika ku jadikan dia miliku ternyata aku harus pulang kepadaNya, meninggalkannya dengan sejuta kesedihan itulah yang aku tak ingin makanya aku pertahankan egoku hingga saat ini. Dia sosok yang aku kira tak pernah sedih itu ternyata rapuh juga, kala ia mengenang ayahnya ia mampu nangis hingga habis air matanya. Namun sayang sedihnya tak pernah aku ikutin dan ku tak pernah menghapus air mata yang membasahi lesung pipinya yang begitu indah jika direka imajinasi. Kita saling mengenal kita saling mengetahui apa yang diinginka remaja lainnya, tapi itu dia karena egonya kita hanya menjadi karakter bego dalam sebuah film kartun. Aku ingat saat itu, dimana yang dia inginkan malah aku reject dengan alas an yang tak pasti “aku ingin menjadikanmu milikku seutuhnya, jika kita berjodoh jadkanlah aku sebagai imam sejatimu.” Ujarnya dengan mata yang berbinar “aku takut jika kujadikan kau calon imamku,ternyata aku membuatmu kecewa hingga kamu trauma akan itu.”   Jawaban polos, yah gilanya aku seperti itu menjawab pertanyaan konyol dari seseorang yang memang suka membuat aku jatuh dalam imajinasiku itu. Aku mencoba menyakinkan jika aku juga ingin memilikinya namun satu hal sring aku takuti yaitu vonis yang menggerumuti hidupku saat-saat ini itu yang sering membuat hidup ini menjadi drop.  Menghalangi semua mimpi-mimpi sempurnaku satu yang membuat aku takut saat ini saat tulisan aku selesai nanti aku takut aku dipanggil pulang, ku rangkai semua hidupku dalam sebuah cerita yang dibukukan.
            Ketakutan yang menghambat kemajuan hidupku hingga buku ini tersendat-sendat dan aku berpikir jika buku itu selesai aku harus kembali padaNYA, padahal aku  merencanakan dihari ulangtahunku nanti aku mampu mempublikasikan satu karya terindahku ini kepada masyarakat, tapi dibalik kelainan ini aku kembali terjun bersama ketakutanku dan harapan harapan menakutkan yang mampu membuat kisah dalam buku pun aku buat sedemikian sama dengan yang aku alami saat ini. Mengapa aku harus terjun dalam sebuah penyakit seperti ini yang sulit diperbaiki??, hatiku hanya mampu membisikan mungkin tuhan sayang padamu hingga kau mesti jatuh dalam keadaan seperti ini.
            Semua karanganku sering dimuat diberbagai situs social media, hanya saja belum aku bukukan jika telah menjadi buku sepertinya akan menjadi hak paten yang aku miliki, karena penyakit ini aku terhambat tentang karyaku, terhambat untuk menggapai cintaku, terhambat untukku membahagiakan keluargaku, semuanya telah terhambat. Mungkin aku hanya mampu membuat sedikit karya untuk membuat mereka bangga setelah aku tiada karena aku pikir  sekarang adalah “Bagaimana aku dikenang setelah aku tiada, Bukan dikenang saat aku hidup”. Makanya aku berusaha menjadi yang terbaik untuk semua orang yang mengenalku terutama orang yang sering membuatku misterius dalam hidup ini dia yang selalu memiliki keindahan paras dan dia memiliki kesempurnaan bahagia, mungkin sering terbesit jika aku pulang nanti apa yang akan reaksikan, kehilangan apa mungkin ia akan senyum seperti apa yang ia tebar setiap pagi setiap kita dalam satu lembaga pendidikan. Entahlah, itu hanya rahasianya kemungkinan sembuhku memang telah tipis disini aku selalu sendiri kini tak ada lagi sahabat smp yang sering membuat senyum hingga memanjakan hidupku setiap saat, tak ada pula sahabat sma yang sering merangkai erita tentang sosok yang diluar sana namun bukan ia, dan yang paling sedih kini ia jauh dikota lain tak pernah ada lagi senyum digerbang setiap pagi, tidak ada lagi kecupan-kecupan disetiap pulangku, tidak merangkai misteri kita kembali, tidak pernah lagi mengukir keajaiban hati yang membangun kestiaan, kini aku sadar selama umurku masih melekat pada takdir hidupku aku akan berusaha bangkit demi mereka yang sanggup membuatku selalu mengutas senyum merangkai cerita indah disela-sela akhir waktuku. “ya tuhan mungkin aku hanya menunggu takdirmu disini, ijinkan aku meretas karya terbaikku sebelum hembusan nafasi ni mesti berhenti, jika aku telah lelah melewatinya boleh kau jemput aku untuk tidur di pangkuanmu dan menceritakan bagaimana bahagianya aku memilki sosok laki-laki misterius yang sering membuat aku terjun dalam kebahgiaan, bukan hanya itu aku punya sahabat-sahabat yang mampu mebuat aku berharga diantara mereka. Yatuhan tolong jaga mereka jika nanti aku mesti pulang dan beristirahat disampngmu dan bermain dialkautsarmu, buat mereka selalu bahagia dan jangan buat mereka sepertiku yang mesti tak sempurna. Buat mereka tersenyum saat aku harus memakai kain putih itu dan biarkan mereka mengantar ketempat terakhirku dengan sejuta senyuman dari bibir mereka.”

Selasa, 01 Oktober 2013

Cinta itu milik sahabatku, bukan untukku,,



                “Aira dari balik wajahmu tanpak pucat hari ini, kenapa ada apa? Ceritakan semuanya padaku, pasti kubantu”. Pagi ini aira terlihat begitu murung ada apa yah, tak yakin jika ia baik’2 saja pagi ini. Padahal aku ingin memberi satu berita bahagia untuknya. Ya sudah aku simpan saja semuanya dulu untuk siang nanti atau hingga aira benar’2 kembali ceria.
                Hingga jam istirahat tiba pun aira masih saja tampak kecewa seperti itu, tapi kali ini dia mw membuka mulutnya dan bercerita semua yang terjadi dalam keluarganya kini yang membuat ia seperti ini ternyata keluarganya berantakan ayah dan ibunya terpaksa harus berpisah dan kini aira menderita karena broken home itu, dia bingung harus memilih yang mana ayah ataukah ikut ibunya. Aku hanya bisa membantunya sebisa aku membuat dia agar selalu bahagia sepertinya itu sudah cukup untuk aku membantu dia. Sepertinya bahagia sahabatku sendiri akan lebih sempurna dibanding kebahagiaaan yang aku rasakan sendiri, padahal aku ingin bercerita padanya kalo aku sudah punya seseorang yang mampu membuatku selalu bahagia, aku ceritakan sekarang ataukah esok lusa saja dalam hatiku hanya bergumam “yakin aku bakalan cerita sekarang sama aira atau nanti saja, akh aku cerita sekarang ajj dech “. Akhirnya aku ceritakan semuanya sekarang agar dia bahagia juga. Jam pulang sekarang waktu yang tepat untuk aku ceritakan semuanya pada dia dan aku berbagi kebahagiaan kepadanya.
                Romi cowok terkeceh yang mungkin telah menjadi bagian hidupku saat ini dia orang yang selalu memanjakan aku jika aku lagi bermalas-malasan untuk sesuatu dia pasti bantu semua keluh kesah aku, akh pokoknya aku bahagia bisa selalu ada didekat dia, hampir sebulan lebih aku bersamanya melukiskan indahnya hari di kanvas kehidupan. Satu minggu lagi aku berulang tahun pasti aku buat pesta semeriah tahun kemaren dan yang pasti tahun ini aku ada yang nemenin buat niup lilin didepan semua tamunya, harapan dalam hati, sudah dimulai persiapan dari sekarang dimulai membuat desain baju yang mau dipakai hingga catering makanan, tentunya aira yang membantu menyiapkan semuanya terlebih kini dia tinggal di rumahku karena kedua orangtuaku harus tinggal di luarkota karena urusan kerja mereka.
                21 juni itulah tanggal yang aku lingkari dikalender, yah itu tanggal ulang tahunku. Malam ini acara itu akan dimulai dan aku tak lupa memberi tahu romi soal ini, dia pasti datang diacaraku ini. “ra, nanti malam kamu pakai gaun yang aku belikan kemarin yah, yang samaan sama aku.” Printahku pada aira yang sedang asyik membereskan meja makanan, “ iyah din, aku pasti pakai yang itu secara tuan rumah yang nyuruh pasti aku turutin.” Jawab aira dengan senyuman khasnya “trus’2 nanti malam aku kenalin dech si romi keceh pacar aku itu lhoo sma kamu, pasti kamu terpesona sama dia.” Maksudku biar aira dan romi saling mengenal dan bisa berteman. Acara pun akhirnya dimulai aku dan aira memakai baju yang sma hanya warna saja yang membedakan kita berdua, tak lama dari itu tamu tamu agung (romi) yang aku tunggu’2 pun hadir. Dia memakai kemeja indah sekali dan tampak lebih cakep dari biasanya mataku tak pernah berpaling dari jalur dia berjalan yang menghampiri tempat aku dan aira berdiri, tapi suatu keanehan kok bisa mata dia tak melihat mataku justru dia malah menatap mata aira yang tepat ada disamping aku. Dongkol dalam hatipun sempat hadir kenapa mesti aira yang ia tatap bukan aku pacar dia sendiri, tatapannya beda, seperti tatapan cinta dari mata aira dan mata romi terlihat Nampak jelas terpancar aura itu, hati ini semakin pilu dan rasanya ingin menjerit .
                Malam ulang tahunku kenapa malah menjadi malam yang menyakitkan untukku, aira bertatapan dengan begitu mesranya dengan pacarku didepan aku, tak lama ku pukul bahu aira “ra, kamu tak apa’2? Siapa yang aku lihat, nampaknya kau sedang melihat pangeran yang turun dari surga, serius amat kau menatapnya??” sedikit pertanyaan yang membosankan terucap dari bibirku. “ ekh, iya din kenapa gak kok aku gak melihat apa’2 yang kulihat hanya gundukan orang dipojokan sana din.” Jawab aira dengan nada yang terbata-bata. Romipun menghampiriku dan mencium keningku dengan berkata “selamat ulang tahun dindra ku sayang.” Semua kelabupun sesaat menghilang hanya bahagia yang terlukis detik itu.
                Hampir seminggu setelah acara itu aku menderita sakit yang lumayan akut, aira yang selalu menemani aku  yang merawat hingga aku membaik dan mungkin pulih seperti biasa. Romi yang selalu menjenguk pun ternyata selalu berbincang dengan aira, aku kira mereka  membicarakan apa ternyata mereka berdua terpaut rasa cinta, semula tak pernah aku kira jikalau aira bisa jatuh cinta pada romi ataupun sebaliknya. Ternyata, tidak aku salah menilai mereka setelah aku ketahui kalau mereka resmi menjadikan suatu hubungan diatas hubungan yang tergantung, disini aku tak mampu berkata saat mereka mengakui kejujuran tentang hubungan mereka, mungkin ia tuhan telah menyimpan rahasia ini untuk kita semua yang aku andalkan adalah kejujuran dari romi walapun itu membuat aku kembali drop “aku akuin aku salah namun aku tak mampu menutupi semuanya karena aku hanya manusia biasa, kini aku jatuh hati pada teman kamu sendiri dimana aku melihat keseriusan dan ketelatenan dia saat dia menjaga dan menemani masa kritismu kemarin, aku  kagumi dia melebihi mengagumimu yang saat itu tergolek lemas diatas tempat tidur” ringkas dari romi. “maaf din, bukan aku melewati dan membuatmu kecewa tapi aku iri dengan semua kasih sayang yang kamu dapatkan ternyata berbanding terbalik dengan yang aku rasakan, aku tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuaku tapi aku mendapatkan ketulusan cinta dari pacar sahabat aku sendiri. Maafkan aku din, aku emang salah kini aku akan menerima apapun yang akan kamu katakana dan lakukan” Singkat dari aira. Sheeetttt,,, aku diam disini ternyata apa yang lakukan demi sahabatku ini lebih dari yang aku kira hingga aku harus merelakan orang yang aku kasihi ini menjadi miliknya, berat sumpah, sakit iya, kalau saja aku tau seperti ini mending dari awal aku sakit langsung sakit saja.
                Semua kisah indah mereka akan terajut dalam ikatan suci namun esok aku harus berangkat ke luarnegeri karena beasiswa studi satra disana, yang kemungkinan aku akan mengikhlaskan mereka bersama dalam ikatan suci dan aku akan pergi untuk sementara agar rasa sakit ini akan merubah menjadi prestasi, hanya ku titip sebuah surat teruntuk mereka,,
                Best friend good luck dan jaga dirimu baik-baik jaga juga suamimu dengan sentuhan cinta tulusmu, maaf aku tidak mampu hadir dalam acara sakralmu karena sore ini aku harus berangkat untuk melanjutkan studiku keluar negeri, aku minta doanya ajja dari kamu agar aku selamat dan mampu kembali dengan segudang prestasiku, sekali lagi maaf, aku ikhlas jika kamu yang bersanding bersamanya dipelaminan, dan akan tidak ikhlas jika ia nbersanding dengan orang lain.
                Jadi istri yang baik jaga suamimu, pertahankan vinta suci kalian hingga akhir hayat nanti salam sayang dari sahabtmu Diandra. J J
                Kini aku menyadari semuanya cinta suci itu bukan untukku melainkan ditakdirkan untuksahabatku sendri dan kini aku sadar  tuhan maha adil mengijinkan mereka saling memiliki dengan penuh cinta. Hanya saja tuhan membiarkan aku berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih tangguh dari apa yang ia kira, hingga ia membiarkan aku jatuh tanpa ada yang mendampingi agar selalu tegar walapun aku mesti pulang ketanah air hanya tinggal nisan.

Romantikanya bikin waaw

     kampus tercinta dimana tempat kita mencari ilmu, inget saja sms dari plekeh "jangan menyerah untuk mencari ilmu, walau mesti keluar negeri pun harus kita tempuh." semangat sekolah yang bergejolak dari sebelumnya males banget untuk menginjakan kaki dikampus itu, hingga terjun dalam hal-hal negatif yang melahirkan inssident the letter yang membuat semua kalap terutama aku yang membuat letter itu tertanda dan tercap aku adalah gadis gila yang masuk di sekolah yang masuk disekolah yang bener. tapi semenjak aku menemukan sosok plekeh yang selalu membangkitkan semnngat hingga akhirnya aku bisa memperbaiki sikap selma setengah semester, hingga aku masuk dikelas yang teramat gilanya, dipisah jurusan dengan otomatis kelaspun berbeda hanya mampu bertemu dengannya jika kita sudah keluar dari gerbang sekolah.
     wahh waktu berjalan cukup singkat kini aku masuk tahun ajaran baru dan masuk dikelas dengan lingkungan yang drastis berbeda dengan yang dulu, namun disini aku temukan teman baru yang dulu gak pernah satu kelas dan gak pernah mengenal satu sama lain panggil saj dia elland. awal melihat wajahnya tanpak angkuh sombong dan kriminal tak pernah terbayang jika aku mesti dekat dengannya namun dengan kebersamaan rasa takut itu mungkin menghilang kini aku menegnalnya begitu dekat, dengan sebuah romanticanya ternyata dia jatuh dalam pelukan sosok yang tangguh nan bersahaja semua temannya selalu memanggil kang ustad ya ajja dia pandai dalam semua aspek agamisnya lagi pula dia terlahir dan dibesarkan dikampung agamis, satu hal yang perlu diketahui rsa kecintaan dan untuk sportifitasnya dalam sebuah clubpun membuat ia tergila-gila dan termakan oleh club itu, tapiii hebatnya dia tak oernah menurunkan prestatisnya walapun sibuk dengan clubnya. berbanding terbalik dengan latar belakang elland yang kurang baik hingga dia sedikit brutal dan kriminal, kisah mereka dibumbui dengan keseriusan, kepercayaan walapun keegoisan selalu menyelimuti hingga sesekali mereka bertengkar akibat hal sepele. tak habis pikir jika mereka mampu bertahan cukup lama, zaki panggilan kasih dari elland selalu menyelimuti pagi di sekitaran sekolah, makanan dan terutama bekel pun selalu menjadi pelengkap setiap harinya. pokonya hubungan mereka membuat semua orang sirik.
    hal buruk selalu menimpa mereka, terlalu romantis pun membawa mereka jatuh dalam masalah maupun itu disekolah atau dirumah hingga suatu saat mereka terkena kasus yang begitu berat begitu parah hingga aku tak mampu untuk membantu, tapi mereka selesaikan dengan bagus beres secara kilat dan mungkin membuat mereka malah lebih romantis.sikap elland yg begitu kriminal sekarang berubah menjadi baik setiap ada waktu luang ia habiskan untuk belajar keagaam bersama zaki, sumpah mereka mampu mengubah latar mereka menjadi drastis yang tadinya begitu brutal kini menjadi baik. entah apa rahasia mereka untuk mempertahannkan semuanya. Zaki ini sososk perkas yang sahaja yang tak mampu menggolekkan keingianannya jika ingin ini ya pasti dia akan seperti ini jika ia sudah seperti itu maka ia akan seperti itu tapi dalam menjalakan keyakinannya ia tak pernah luntur salut dengan sosok yang mampu diagungkan karena sangat sulikt utuk mendapatkan yang seperti dia. apalagi mempunyai cerita seperti itu hanya mampu terharu mengikuti alur cerita mereka yang mampu membangkitkan hasrta untuk menjalankan lebih baik lagi, higga esok mampu seprti apa yang lebih dari ini. (by ITM LNAH)

Klasikal Tangga Pelangi



        Pelangi menyimbolkan 7 warna, 7 bidadari,7 hari, 7 lapis langit, 7 dan 7, apakah 7 anggka hoki untuk aku atau hanya sebuah kebetulan belaka. Semua ini terbelit dalam pikiran menyiksaku dengan racunnya dan terkadang maniskan hidupku. Itulah yang dirasakan gejolak hati vian yang bersiteru antara hati dan akal.
Alya putrid sentesya yang akrab di panggil vian atau vie yang entah dari mana nma itu muncul, gadis berkulit coklak dengan perawakan tanggi 145 m berrambut lurus yang dilengkapi lesung pipi jika ia tersennyum, gadis berusia 17 tahun kelahiran kota malang mulai menginjakan kakinya di sebuah kota kecil nan ramai sejak setahun lalu karena alasan yang tak ia mengerti namun akankah sang pencipta bermurah hati kepadanya????, apakah ini memang jalan takdirnya untuk mendapatkan kebahagian yang hakiki, semua merupakan tanda Tanya yang tak seorangpun mengetahuinya.
            Pilu kepekatan hati vian menolak semua yang telah terjadi, layaknya anak kecil yang yang tak mau meminum jamu namun terus saja dicekoki oleh kedua orang tuanya. Kedatanganku di kota kecil nan ramai ini karena suatu hak yang entah apa akan menanti vie di penghujung waktu. Pikiranvie melayang seolah hanya saja jasad tanpa jiwa, pikiran  vie mencari-cari alas an  mengapa ia dikota ini untuk apa ia disini menanti apakah ia disni semua pertanyaan terlontar dalam hati, namun belum juga ia temukan jawaban atas semua ini sebuah guncangan ringan memaksa jiwanya kembali keraga yabg telah terabaikan oleh pikiran saat peredaran darahnya berjalan lancar suplai oksigen sampai ke otak, saat itulah kesadaran kembali penuh. Saat kesadaran itu kembali vie melihat 6 sosok gadis yang tak asing lagi dalam hidupku. Vitha gadis gadis manis berkulit coklat yang memiliki jiwa kepemimpinan yang selalu mendamaikan kita saat emosi menguasai kami, Syifa gadis imut nanputih walau tubuhnya agak gendut tapi dia paling gak suka dibilang gendut cerewet namun tingkahnya selalu sukses mengukir senyum di bibir kami, Putri gadis yang terkesan amat manja, Puji pendiam namun pintar, Lia gadis yang paling berani diantara kami dan dia tahu segalanya tentang musik, Pipit merupakan gadis terakhir yang pendiam nan pinplan. Merekalah sahabat-sahabat walau banyak perbedaan diantara kami namun perbedaan itu yang menjalin erat benang-benang kesetiaan dalam persahabatan kami.
            “ jawa…. Bangun…….jawa…………..bangun” seru vitha sambil menggncangkan tubuh ku “ belajar tidur gak belajar berisik, beuuuhh “ ujar lia “ aku gak tidur cuman mimpi ajha sunda “ jawab vian sambil membetulkan headset dengan penuh arakan anak satu kelas, semuanya berlanjut menjadi obroolan seingkat yang mungkin membuat perut kami kaku hingga terasa lapar.
            Canda tawa kami bertujuh selalu menghiasi dinginya pagi yang akan terhapus oleh hangatnya cahaya mentari burung-burung gereja yang menyeru nada indah yang di iringi lenggorokan ekor kecilnya seolah menggoda kami namun semua keindahan itu tidak terasa yang kami bisa rasakan adalah keindahan masa-masa bersama yang kita jalani selama ini, namun tak selamanya tawa tersinggung di bibir merah kami, ada kalahnya garam kehidupan harus kami terima yang berefek perpecahan antara kami layak nya sebuah serikat yang terbagi menjadi beberapa kubu-kubu kecil yang merupakan awal mula keruntuhan serikat. Semua ini berawal dari suatu pagi  yang indah jika setiap insane merasakanya, sapuan angin lembut yang mengandung bulur-bulir embung yang sejuk cahaya surya yang menahangatkan seakan menyelimuti kita dari hawa dingin yang mengandung vitamin D untuk memperkuat tulang beliung kita, di kedamaian itu vian berjalan menyusuri ruang koridor sekolah di pagi ini semua anak terlihat rapih dan beraroma sedap beda dengan waktu siang hari saat semua anak yang mukai acak acakan dan tercium aroma keringat. Vian mulai menginjakan kan kakinya didaun pintu ruang kelas XII MO 3 mata vian menelanjangi ruang kelasnya hendak mencari seseorang di ruangan itu, tepat di sudut ruang itu mata vie berhenti di pandanganya vie melihat dua sosok yang sangat dia kenalnya namun ada rasa ganjal yang mendera hati vian namun rasa penasaranya memaksa langkahnya untuk menghampiri sosok itu. Sebelum kata-kata sapaan terlontar lia menyodorkan hand phone kea rah vie, vie menerimanya dan melihat isi handphone lia
Eh lia apa-apaan syifa bilang gw pengecut….apa coba maksd dia ke gw, mang gw salah apa             sent:17-nov-2010 08181xxxxxx


Aduch cakep aku juga gak tau.. malah aku baru tahu…………………..                                                        sender: elang 08787xxxx


Emang gw salah ya… bilang kalo dia itu Cuma mangfaatian vian anak kelas kamu hanya buat ngerjain tugas-tugas dia. Ngomong-ngmong vian tu yang mana sich gw penasaran .
Sent: 17-nov-2010 08181xxx

  
Tangan vie bergetar persaanya yang berkecambuk seolah tak mampuh menerima semuanya. Syifa teman pertamanya di kota itu namun dia sendiri yang menghianati persahabatan yang berlangsung tiga tahun ini, ya gusti apa yang sebenernya terjadi dalam takbir kehidupan ini, tubuh vian seakan tertinggalkan oleh keseimbangan gravitasi mulai beranjak dari bumi meninggalkan raga vie melayang tak tentu.
Murung dan murung seakan senyum sirna tanggelam oleh galau, hari-hari terasa suram sms yang belum sempat ia baca selurnya di karenakan ketidak sanggupan hatinya. Tiga hari telah berlalu tanpa meninggalkan kesan bahagia, hening seakan menyelimuti setiap sudut sekolah SMKN 1 Purwokerto vian bersiteru dengan hatinya dalam kehempasan hening. “ vie…..tunggu” seru syifa sambil memegang pundak vie, dengan malas vie memalingkan muka dan serasa menebar senyum yang terkesan terpaksa ,”vie… please gw mau ngomong ma loe, semua yang loe baca itu gak bener, itu hanya tipu busuk dari lia, vie ingatkan sejak hadirnya dia ditengah-tengah kita,kita jadi sering berantem paling parah lagi vitha ada di pihak dia vie”. Ujar syifa. “ sungguh aku gak rela jika dirimu yang mampu bersamanya jika mungkin ia dirimu bersamanya maka aku bersama siapa karena seseorang yang ingin sekali ku miliki telah bersama vitha dan dia harus bersama kamu" vie menjawab apa yang ditanyakan syifa, "jika itu maumu aku ikhlas ko dia untukmu aku hanya ingin kamu bahagia vie, bukan selalu berantem sama aku" vie hanya termenung dan bergumam 'ijinkan aku memiliki kebhagiaan seperti mereka dengan tulusnya kasih sayang dan penuh keromantisan yang mungkin akan membuat hidup ini akan lebih bermakna. (by viankizu de vias)