Pelangi
menyimbolkan 7 warna, 7 bidadari,7 hari, 7 lapis langit, 7 dan 7, apakah 7
anggka hoki untuk aku atau hanya sebuah kebetulan belaka. Semua ini terbelit
dalam pikiran menyiksaku dengan racunnya dan terkadang maniskan hidupku. Itulah
yang dirasakan gejolak hati vian yang bersiteru antara hati dan akal.
Alya putrid sentesya yang akrab di panggil vian atau vie yang
entah dari mana nma itu muncul, gadis berkulit coklak dengan perawakan tanggi
145 m berrambut lurus yang dilengkapi lesung pipi jika ia tersennyum, gadis
berusia 17 tahun kelahiran kota malang mulai menginjakan kakinya di sebuah
kota kecil nan ramai sejak setahun lalu karena alasan yang tak ia mengerti
namun akankah sang pencipta bermurah hati kepadanya????, apakah ini memang
jalan takdirnya untuk mendapatkan kebahagian yang hakiki, semua merupakan tanda
Tanya yang tak seorangpun mengetahuinya.
Pilu kepekatan
hati vian menolak semua yang telah terjadi, layaknya anak kecil yang yang tak
mau meminum jamu namun terus saja dicekoki oleh kedua orang tuanya.
Kedatanganku di kota kecil nan ramai ini karena suatu hak yang entah apa akan
menanti vie di penghujung waktu. Pikiranvie melayang seolah hanya saja jasad
tanpa jiwa, pikiran vie mencari-cari
alas an mengapa ia dikota ini untuk apa
ia disini menanti apakah ia disni semua pertanyaan terlontar dalam hati, namun
belum juga ia temukan jawaban atas semua ini sebuah guncangan ringan memaksa
jiwanya kembali keraga yabg telah terabaikan oleh pikiran saat peredaran
darahnya berjalan lancar suplai oksigen sampai ke otak, saat itulah kesadaran
kembali penuh. Saat kesadaran itu kembali vie melihat 6 sosok gadis yang tak
asing lagi dalam hidupku. Vitha gadis gadis manis berkulit coklat yang memiliki
jiwa kepemimpinan yang selalu mendamaikan kita saat emosi menguasai kami, Syifa
gadis imut nanputih walau tubuhnya agak gendut tapi dia paling gak suka
dibilang gendut cerewet namun tingkahnya selalu sukses mengukir senyum di bibir
kami, Putri gadis yang terkesan amat manja, Puji pendiam namun pintar, Lia
gadis yang paling berani diantara kami dan dia tahu segalanya tentang musik,
Pipit merupakan gadis terakhir yang pendiam nan pinplan. Merekalah
sahabat-sahabat walau banyak perbedaan diantara kami namun perbedaan itu yang
menjalin erat benang-benang kesetiaan dalam persahabatan kami.
“ jawa….
Bangun…….jawa…………..bangun” seru vitha sambil menggncangkan tubuh ku “ belajar
tidur gak belajar berisik, beuuuhh “ ujar lia “ aku gak tidur cuman mimpi ajha
sunda “ jawab vian sambil membetulkan headset dengan penuh arakan anak satu
kelas, semuanya berlanjut menjadi obroolan seingkat yang mungkin membuat perut
kami kaku hingga terasa lapar.
Canda tawa
kami bertujuh selalu menghiasi dinginya pagi yang akan terhapus oleh hangatnya
cahaya mentari burung-burung gereja yang menyeru nada indah yang di iringi lenggorokan
ekor kecilnya seolah menggoda kami namun semua keindahan itu tidak terasa yang
kami bisa rasakan adalah keindahan masa-masa bersama yang kita jalani selama
ini, namun tak selamanya tawa tersinggung di bibir merah kami, ada kalahnya
garam kehidupan harus kami terima yang berefek perpecahan antara kami layak nya
sebuah serikat yang terbagi menjadi beberapa kubu-kubu kecil yang merupakan
awal mula keruntuhan serikat. Semua ini berawal dari suatu pagi yang indah jika setiap insane merasakanya,
sapuan angin lembut yang mengandung bulur-bulir embung yang sejuk cahaya surya
yang menahangatkan seakan menyelimuti kita dari hawa dingin yang mengandung
vitamin D untuk memperkuat tulang beliung kita, di kedamaian itu vian berjalan
menyusuri ruang koridor sekolah di pagi ini semua anak terlihat rapih dan
beraroma sedap beda dengan waktu siang hari saat semua anak yang mukai acak
acakan dan tercium aroma keringat. Vian mulai menginjakan kan kakinya didaun
pintu ruang kelas XII MO 3 mata vian menelanjangi ruang kelasnya hendak mencari
seseorang di ruangan itu, tepat di sudut ruang itu mata vie berhenti di
pandanganya vie melihat dua sosok yang sangat dia kenalnya namun ada rasa
ganjal yang mendera hati vian namun rasa penasaranya memaksa langkahnya untuk
menghampiri sosok itu. Sebelum kata-kata sapaan terlontar lia menyodorkan hand
phone kea rah vie, vie menerimanya dan melihat isi handphone lia
Eh lia apa-apaan syifa bilang gw pengecut….apa coba
maksd dia ke gw, mang gw salah apa
sent:17-nov-2010 08181xxxxxx
|
|
Aduch cakep aku juga gak tau.. malah aku baru
tahu…………………..
sender: elang 08787xxxx
|
|
Emang gw salah ya… bilang kalo dia itu Cuma mangfaatian
vian anak kelas kamu hanya buat ngerjain tugas-tugas dia. Ngomong-ngmong vian
tu yang mana sich gw penasaran .
Sent: 17-nov-2010 08181xxx
|
Tangan vie bergetar persaanya yang berkecambuk seolah tak
mampuh menerima semuanya. Syifa teman pertamanya di kota itu namun dia sendiri
yang menghianati persahabatan yang berlangsung tiga tahun ini, ya gusti apa
yang sebenernya terjadi dalam takbir kehidupan ini, tubuh vian seakan
tertinggalkan oleh keseimbangan gravitasi mulai beranjak dari bumi meninggalkan
raga vie melayang tak tentu.
Murung dan murung seakan senyum sirna tanggelam oleh galau,
hari-hari terasa suram sms yang belum sempat ia baca selurnya di karenakan
ketidak sanggupan hatinya. Tiga hari telah berlalu tanpa meninggalkan kesan
bahagia, hening seakan menyelimuti setiap sudut sekolah SMKN 1 Purwokerto vian
bersiteru dengan hatinya dalam kehempasan hening. “ vie…..tunggu” seru syifa
sambil memegang pundak vie, dengan malas vie memalingkan muka dan serasa
menebar senyum yang terkesan terpaksa ,”vie… please gw mau ngomong ma loe,
semua yang loe baca itu gak bener, itu hanya tipu busuk dari lia, vie ingatkan
sejak hadirnya dia ditengah-tengah kita,kita jadi sering berantem paling parah
lagi vitha ada di pihak dia vie”. Ujar syifa. “ sungguh aku gak rela jika dirimu yang mampu bersamanya jika mungkin ia dirimu bersamanya maka aku bersama siapa karena seseorang yang ingin sekali ku miliki telah bersama vitha dan dia harus bersama kamu" vie menjawab apa yang ditanyakan syifa, "jika itu maumu aku ikhlas ko dia untukmu aku hanya ingin kamu bahagia vie, bukan selalu berantem sama aku" vie hanya termenung dan bergumam 'ijinkan aku memiliki kebhagiaan seperti mereka dengan tulusnya kasih sayang dan penuh keromantisan yang mungkin akan membuat hidup ini akan lebih bermakna. (by viankizu de vias)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar